banner 728x250
Berita  

Bantu Petani Desa Labu, Mahasiswa Agribisnis UBB Bikin Pestisida Nabati dari Batang Serai

banner 120x600
banner 468x60

PAPINKAPOST.ID

PUDING BESAR – Mahasiswa Agribisnis Universitas Bangka Belitung (UBB) Kelompok 1 melakukan penyuluhan Pembuatan pestisida nabati, dari ekstrak batang serai yang berfungsi sebagai alternatif penanganan hama dan penyakit pada tanaman.

banner 325x300

Kegiatan itu dilaksanakan di Desa Labu, Kecamatan Puding Besar, Bangka, Jumat (03/11/2023).

“Pestisida nabati serai adalah salah satu alternatif alami untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman. Serai atau yang juga dikenal sebagai sereh, mengandung senyawa-senyawa yang dapat membantu dalam perlindungan tanaman,” ujar Kajol dan Annisa, selaku anggota sekaligus pemateri.

“Keuntungan dalam menggunakan pestisida nabati serai adalah bahan alami yang mudah terurai sehingga aman terhadap lingkungan dan produk pertanian. Memiliki harga yang relatif lebih murah dibanding dengan bahan pestisida sintetik. Aplikasi yang relatif mudah sehingga dapat dilakukan oleh setiap orang,” timpalnya.

Sementara itu, Kepada Desa Labu, Muslim mengatakan pemasaran di Desa Labu masih kurang dan berharap para mahasiswa mampu memberikan pengetahuan yang baru.

“Saya berharap adanya kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa agribisnis ini bisa memberikan pengetahuan baru tentang pemasaran, sehingga materi yang disampaikan bisa langsung diaplikasikan oleh para petani di Desa Labu,” ungkapnya.

Terpisah, terdapat langkah-langkah untuk membuat pestisida nabati dari ekstrak batang serai sebagai berikut:

Langkah pertama adalah Siapkan batang serai wangi segar yang sudah dibersihkan dari daun, kemudian ditimbang sebanyak 100 g, kemudian Batang serai wangi segar lalu dibasuh menggunakan air mengalir dengan tujuan untuk membersihkan kotoran yang ada di batang serai wangi tersebut, Batang serai wangi yang segar dan bersih tersebut kemudian ditumbuk. Siapkan panci kemudian diisi air bersih sebanyak 2 Liter dan dimasukkan batang serai wangi yang segar, bersih, dan sudah ditumbuk tersebut.

Rebus serai wangi hingga mendidih selama 40 menit, dan dalam proses perebusan dilakukan aduk-aduk serai wangi tersebut sampai serai wangi mengeluarkan minyak atsirinya, dinginkan serai wangi lalu dimasukkan air rebusan serai wangi beserta serainya ke dalam jerigen air.

Langkah terakhir Dilakukan inkubasi air rebusan batang serai wangi tersebut selama 24 jam sebagai ekstrak serai wangi dan disebut dengan pestisida organik.

banner 325x300 banner 325x300

Eksplorasi konten lain dari Media Informasi Bangka Belitung

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan