PANGKALPINANG – Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Babel, M Osykar berharap kepada rekan-rekan wartawan untuk memberikan informasi secara masif, terkait adanya dugaan indikasi pelanggaran di Pilkada tahun 2024.
Hal itu disampaikan Osykar, saat bersosialisasi dengan media massa di Bangka Belitung, membahas soal pengawasan dan partisipasi “Indeks Kerawanan Pemilu Pada Pemilihan Serentak Tahun 2024”.
“Kami meminta kepada teman-teman media secara masif menginformasikan terkait indeks kerawanan, untuk mencegah terjadinya potensi pelanggaran pada tiap tahapan pemilihan serentak ini,” pinta Osykar, Sabtu (14/9/24) pagi di Ballroom 3, Soll Marina Hotel, Kabupaten Bangka Tengah.
“Bangka Belitung dikategorikan indeks kerawanan tingkat sedang, dengan skor 28,89%. Tapi tingkat sedang ini berbeda dengan pemilu 2024 kemarin, pemilihan serentak ini tingkat sedangnya dengan nilai indikator yang lebih rendah, tidak menghawatirkan seperti pemilu 2024,” papar Osykar, saat konferensi pers dengan sejumlah wartawan.
Untuk tahapan itu, lanjut Osykar, dibagi menjadi tiga. Yang pertama tahapan pencalonan, kedua tahapan kampanye dan yang ketiga adalah tahapan pungut suara hitung
“Untuk skor indeks kerawanan yang cukup tinggi ada pada tahapan pungut hitung,” pungkasnya.
Dikesempatan yang sama, Kepala Badan Intelejen Nasional Daerah (Kabinda) Provinsi Babel, Juusak Tarigan menghimbau masyarakat untuk tidak Golput dalam pemilihan serentak nantinya.
Mengingat, ada dilema mengenai kotak kosong yang mana itu adalah bagian demokrasi. Sehingga, ia meminta masyarakat jangan bingung dan menggunakan hak pilihnya sesuai dengan undang-undang.
Untuk indeks kecurangan, Kabinda Babel konsisten menyeimbangkan posisi yang Babel sekarang.
“Situasi ini harus terus kita seimbangkan, tentunya komunitas intelejen daerah juga punya formulasi untuk itu,” kata Kabinda.
“Kalo bisa, sampai mendekati hari H nanti tensi itu semakin menurun. Sehingga masyarakat merasa nyaman untuk menggunakan hak pilihnya,” tutup dia. (Ek.F)