banner 728x250 banner 728x250

Iskandar Protes Soal Seleksi U-13 Persipas Pangkalpinang Dinilai Curang

banner 120x600
banner 468x60

PAPINKAPOST.ID

PANGKALPINANGSeleksi U-13 Persipas Pangkalpinang yang saat ini ramai dibincangkan para pecinta sepakbola, membuat salah satu mantan pemain di Persipas Pangkalpinang angkat bicara, Senin (2/9/24) siang.

banner 325x300

Pasalnya, para panitia pelaksana sekaligus pelatih diduga menyeleksi para player didasarkan pada perasaan atau selera sendiri, tidak sesuai dengan prosedur yang ditentukan.

“Saya sebagai mantan pemain Persipas Pangkalpinang merasa miris dengan apa yang sudah terjadi. Dan saya melihat secara langsung ada sepuluh pemain dari Bangka Selatan yang tidak mengikuti seleksi dari awal, hanya mengikuti seleksi hari terakhir tapi diloloskan,” ungkap Iskandar kepada papinkapost.id.

“Kami tidak masalah mau dari desa mana dan Kabupaten mana mau ikut pada seleksi ini, tamun kami minta mereka juga harus ikut seleksi dari awal. Ini mereka hadir pada saat seleksi terakhir dan penentuan untuk 25 orang yang akan terpilih,” lanjutnya.

Tak hanya itu, ia juga meminta kepada pemerintah kota Pangkalpinang untuk lebih memperhatikan seleksi tersebut. Karena, hal itu berhubungan dengan marwah Persipas Kota Pangkalpinang yang bisa tercoreng.

“Dalam hal ini saya sampaikan kepada seluruh masyarakat kota Pangkalpinang bahwa saya selaku orang tua dan merupakan mantan pemain Persipas kota Pangkalpinang sangat miris melihat hal ini terjadi,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Seksi Wartawan Olahraga (SiWO) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Babel, Rudi Syahwani angkat bicara soal dugaan seleksi Persipas U-13 Pangkalpinang, yang masih mengandalkan orang dalam (Ordal), Sabtu (31/8/24).

Rudi meminta, pemerintah harus mentelaah terlebih dahulu, sebelum melakukan tindakan untuk melakukan pertandingan dalam bentuk apapun. Dan juga memperhatikan pelatih sekaligus pengurus seleksi, agar tidak terjadi tindakan yang bersifat subjektif dan nepotisme.

“Kalau keinginan Persipas ingin bangkit kembali, yang pertama harus dibuang adalah tradisi seleksi yang subjektif, nepotisme dan main orang dalam. Supaya bibit yang didapat nantinya teruji, bukan karbitan, bukan paksaan apalagi titipan,” tegas Rudi.

“Kalau tidak objektif dalam seleksi, jangan berharap Persipas itu bisa bangkit,” pungkasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, wartawan dalam upaya konfirmasi dengan pihak-pihak terkait. (Eka.F)

banner 325x300 banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *