PANGKALPINANG – Ratusan masyarakat Desa Batu Beriga, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, menggelar aksi demontrasi di Kantor Gubernur Babel. Bahkan, mereka rela menginap demi mendapatkan keadilan sebagai rakyat.
Dalam video berdurasi 4 (empat) menit yang diterima redaksi, salah satu ibu-ibu bernama Elina, yang ikut dalam aksi tersebut sampai mengeluh dengan Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum (APH), yang terkesan mengabaikan aspirasi mereka sebagai masyarakat.
Baik Pemerintah dan APH di Kecamatan, Kabupaten sekalipun Pemerintah di Provinsi (Pemprov).
“Kami disini minta keadilan dengan bapak Gubernur. Eh ternyata bapak Gubernur tidak ada di pulau Bangka, alasannya tiket pesawat gak ada. Kan gak masuk akal alasannya. Kami memang bukan orang berpendidikan, tapi bukan berarti kami mudah untuk dibohongi,” keluh ibu-ibu itu, sebagai warga asli Dusun Batu Beriga.
“Kami merasa kecewa sebenarnya karena sudah jauh-jauh dari Desa tempat tinggal kami untuk datang ke Kantor ini, tapi bapak Gubernurnya saja tidak mau menemui kami. Jadi kami harus mengadu ke siapa lagi sekarang?,” sambung ibu Elina, seraya menghela nafas panjang.
Tak hanya itu, Elina juga menyebutkan, jika ketidakhadiran Pj Gubernur Babel membuat mereka terpaksa menginap, di halaman luar dan halaman dalam kantor Gubernur Babel.
Dan, ia menegaskan akan menunggu kehadiran Pj Gubernur Sugito hingga hari esok, untuk mendengarkan aspirasi mereka.
“Jikalau bapak Gubernur akan pulang tengah malam, subuh ataupun besok, kami akan tetap menunggu disini, kami rela menginap. Pepatah kami orang kampung ini, lebih baik gausah pulang jika tidak membuahkan hasil,” tegas ibu Elina.
“Kalau PT Timah masih memaksa menambang di perairan Batu Beriga, kami akan bertumpah darah dan kami tidak akan mundur. Kami tidak mengizinkan,” tutupnya.
Sebelumnya, aksi demontrasi itu terlebih dahulu dilakukan di Kantor PT Timah Tbk. Akan tetapi, hingga aksi demo usai, tidak satupun pihak dari PT Timah yang datang dan memberikan tanggapan dengan para demonstran. (Ek.F)