Papinkapos- Pangkalpinang Bangka.
Keluhan nelayan saat pulang melaut dialami oleh KM Putri Wulan Gross Ton 6 pemilik Wardono, dikemudikan Mawar beserta 2 crew nelayan diatas kapal motor, menceritakan keluhan buruk yang dialami saat berada di perairan sekitaran karang cina, kepada HNSI kota pangkalpinang untuk di teruskan
Awalnya KM Putri Wulan bertolak dari Pangkalan Pelabuhan Perikanan Pantai (P3) muara sungai Baturusa pada Senin,16 /01/2023 mengarah ke perairan Pulau Dua merupakan daerah wilayah tangkap nelayan biasanya dengan koordinat : 01°07’8.57″ LS 107°56`8.37″BT dengan jarak tempuh sekitar 125 Nautika Mil Laut dari Pangkalbalam 1 harian dengan masa perjalanan gunakan perahu motor yang mereka tempuh.
Hingga sampai ditujuan terlihat ada kapal jaring play (sebutan Nelayan) dengan ciri ciri warna coklat pelitur sekitar 30 Gt keatas, sedang memasang jaring kuat dugaan kami kapal tersebut dari wilayah tetangga, melihat kedatangan kami nelayan dari asal tetangga tersebut cepat pergi sesambil nenarik jarik yang sebagian telah dibentangkan di laut sekitaran, ujar MR kepada kepada media 21/01/2023
Tidak ada upaya lagi rompong yang selama ini kami pasang di sekitaran daerah tangkap kami, untuk mengumpan ikan saat itu rusak bahkan ada sebagian hilang karena di tarik jaring besar sebelumnnya.
Mr, menjelaskan bahwa daerah yang di jaring nelayan tetangga tersebut merupakan daerah yang biasanya ditempat nelayan memasang rompong dalam 1 titik sekitar 2 sampai 4 mil laut, dalam 1 titik biasanya 30 sampai 40 pics rompong yang kami buat dan ditenggelamkan di sekitaran, atas kejadian itu kami berserta nelayan dari asal bangka memcari lokasi baru dengan waktu yang lama, karena untuk menunggu proses cukup lama, yang biasanya 3 hari di laut tapi jika ada kendala menambah waktu lagi 1-3 hari di laut, itu juga tergantung keadaan ransump dan persedian BBM jika tidak memungkinkan untuk waktu operasional kami pulang tanpa hasil dari laut ujarnya.( Fr).