PANGKALPINANG – Proyek Pembangunan Pengendalian Banjir Kota Pangkalpinang, yang terletak di PDAM Tirta Pinang, Kelurahan Parit Lalang, Kecamatan Rangkui diduga menjebol kolong Jelana tanpa seizin Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pangkalpinang.
Berdasarkan pantauan wartawan-red, saat berada dilokasi, Rabu (27/3/24) sore, tembok kolong Jelana yang sebelumnya aman-aman saja, kini malah terdapat kerusakan. Parahnya, kerusakan tembok dengan panjang kurang lebih 10 meter itu malah ditutupi dengan tanah urukan.
Hal itu tidak menutup kemungkinan jika pihak Konsultan supervisi (pelaksana proyek) mengetahui kerusakan tersebut. Namun tidak bertanggungjawab atas kerusakan tersebut.
BPBD kota Pangkalpinang sangat menyayangkan hal ini, karena Talut yang sudah 100 persen hasil nya sudah baik tiba-tiba roboh akibat imbas pengerjaan proyek kolong Pedindang.
Talut tersebut di potong untuk saluran bandar kecil yang mengalir ke kolong Jelana ini tanpa ada konfirmasi dengan pihak BPBD, terlihat pada saat di cek kelapangan, pekerjaan tersebut dikerjakan asal-asalan.
Triadi, S.ST selaku Kabid rehabilitasi, rekonstruksi dan Logistik mengatakan,”Sebelumnya pengerjaan proyek kolong Jelana ini sudah dikatakan 100 persen sudah baik dan sempurna tanpa ada keretakan apapun pada Talut kolong, namun saat ini diketahui adanya kerusakan yang sangat fatal pada dinding Talut yang diperkirakan panjang 10 meter dan terlihat adanya tanah urukan yang berada pada dinding Talut yang rusak tersebut,” kata Triadi, kepada wartawan-red.
“Hal ini sangat kami sayangkan karena pekerjaan yang dilakukan mereka tanpa ada koordinasi ke kita untuk melakukan penjebolan dinding kolong jelana, Sehingga terjadi pembiaran oleh pihak terkait dengan kerusakan yang ada pada Talut kolong Jelana ini,” tuturnya.
Dilanjutkan dia, BPBD Kota Pangkalpinang meminta pertanggungjawaban kepada pihak pelaksana proyek untuk memperbaiki talut kolong yang sudah roboh itu.
“Dalam hal ini pihak BPBD meminta kepada pihak terkait agar segera melakukan perbaikan terhadap takut kolong yang saat ini dibiarkan begitu saja, kami juga tidak tahu bahwa ada pengerjaan yang sampai merusak dinding Talut kolong Jelana ini,” tegasnya.
“Selama proyek ini selesai kami belum pernah melakukan perawatan terhadap kolong Jelana ini, dan kami juga tidak pernah melakukan pengurukan diatas dinding Talut tersebut,” tutupnya. (red)
Eksplorasi konten lain dari Media Informasi Bangka Belitung
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.