Editorial
Rudi Syahwani (Pemimpin Redaksi)
PAPINKAPOST.ID – Hiruk pikuk kegiatan penambangan Timah ilegal di perairan Tembelok-Keranggan Kecamatan Muntok Bangka Barat sesaat berhenti. SA, salah satu penambang di kawasan tak berijin tersebut hilang di bawah air di antara ratusan ponton tambang ilegal yang bekerja.
Senin (7/10/24) sore, beberapa penambang langsung melakukan penyelaman berusaha mengevakuasi AS yang mengalami kecelakaan, karena terhimpit longsoran sedimen sisa penambangan. Baru sekitar pukul 16.40 WIB, AS berhasil diselamatkan dari bawah laut dan langsung dievakuasi ke RSUD.
Nasib baik masih berpihak pada pria 44 tahun tersebut, nyawanya masih tertolong meski kondisi nya tak sadarkan diri saat tiba di IGD. Dan hingga Selasa (8/10/24) petang, AS masih menjalani rawat inap untuk pemulihan kondisi nya.
Selain AS dan keluarga, pihak yang juga ikut beruntung mungkin adalah pihak Kepolisian. Karena jika saja nyawa AS tak terselamatkan, maka bisa jadi Polisi harus disibukkan dengan proses hukum. Jelas karena jika sudah ada nyawa yang hilang, proses penegakan hukum harus dijalankan.
Bisa jadi dengan adanya kecelakaan tambang, Polisi baru mengetahui bahwa di perairan Tembelok-Keranggan telah terjadi kegiatan penambang Ilegal besar-besaran, yang selama ini tak terdeteksi Polisi.
AS selamat dari maut, tapi tak tau dengan yang lain. Yang jelas, hari ini aktivitas penambangan di Tembelok-Keranggan masih terus berjalan, bahkan dengan mengabaikan keselamatan. Bagaimana tidak, penambangan yang dilakukan bahkan dilakukan hingga malam hari. Ini juga mungkin yang membuat Polisi tak bisa mendeteksi. Karena kalau Polisi khususnya Polres Bangka Barat mengetahui, pasti sudah ditertibkan bahkan ditangkap, seperti sebelumnya.
Mungkin harus ada ‘tumbal’ dulu, baru aktivitas penambangan ilegal di Tembelok-Keranggan bisa berhenti, karena ketahuan Polisi. Semoga para penambang senantiasa terjaga keselamatannya.(**)