PANGKALPINANG – Dugaan calon siswa (Casis) Akademi Polisi (Akpol) tahun ajaran 2024 didominasi “pendatang”, telah menyulut kemarahan warga Nusa Tenggara Timur (NTT) secara umum.
Dilansir dari berbagai media, dari 11 Casis Akpol, hanya 1 calon siswa berlatar belakang putra/i asli NTT.
Hal itu menyulut kekecewaan masyarakat NTT dalam berbagai forum. Teranyar forum komunikasi putra putri NTT mengadakan aksi di depan Mabes Polri.
Menanggapi hal itu, tokoh Pemuda NTT di Pangkalpinang, Kristian Dio yang akrab disapa Amir Timur angkat bicara.
“Saya kira tidak berlebihan kalau saya mengatakan karakter orang NTT terbuka, toleran dan pancasilais, ” ucap Amir Timur dengan aksen khas Flores.
Masih menurut Amir Timur “Jika benar kuota Casis Akpol didominasi pendatang, hal itu membuat kami (NTT, red) kecewa. Kami kecewa, ” ucap Amir Timur kepada awak media (Selasa, 16/07).
Sambung Amir Timur, dominasi Casis Akpol kuota NTT akan menjadi preseden buruk. “Kesannya putra putri NTT tidak capable, iya toh? Saya yakin banyak anak anak Timur yang kompeten” tantang Amir Timur.
Meski kecewa, kepada warga NTT di Babel, Amir Timur mengajak dan berpesan supaya warga NTT tetap dewasa menyikapi persoalan itu.
“Silahkan menyampaikan protes namun harus tetap tenang dan tidak terprovokasi, ” Pinta Amir Timur.
Diujung wawancara, Amir Timur mengingatkan publik tentang sejarah lahirnya ide Pancasila oleh Sukarno di Bumi NTT. (red)