Sempat Diprotes Warga, Pj Walikota Budi Yakin Event “Chinese Food” di Kampung Bintang Berjalan Meriah

banner 120x600
banner 468x60

PAPINKAPOST.ID

PANGKALPINANG – Sempat mendapat penolakan dari beberapa warga Kelurahan Bintang, Kecamatan Rangkui, Pemerintah Kota Pangkalpinang tetap akan melaksanakan event bazar dengan tema “Chinese Food” di kelurahan Bintang, Kota Pangkalpinang.

banner 325x300

Pasalnya, tidak hanya akan menjadi perayaan special bagi masyarakat Tionghoa sekitar, hal tersebut justru dapat menarik perhatian masyarakat dari luar Pangkalpinang untuk ikut serta meramaikan event itu.

Dan juga, hal itu tentunya dapat meningkatkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kota Pangkalpinang.

Dikatakan Penjabat Walikota Pangkalpinang, Budi Utama, event itu juga akan dilaksanakan bertepatan dengan pulangnya masyarakat Katolik dari Jakarta ke pulau Bangka, yakni pada tanggal 2 November 2024 nanti.

Event tersebut awalnya akan dilaksanakan tiga atau empat hari. Namun, adanya beberapa masyarakat yang ragu dan menolak untuk dilaksanakan terlalu lama, diputuskan lah menjadi 2 (dua) hari saja.

Yang mana, keraguan dan penolakan tersebut terjadi karena akses jalan yang menurut masyarakat sekitar dapat terganggu, dan wilayah itu terbilang rapat pemukiman.

“Jadi pada waktu itu awalnya diputuskan 3 hari pelaksanaan, tapi akhirnya diputuskan lagi jadi 4  hari dan sekarang menjadi 2 hari. Awalnya mulai dari tanggal 30 Oktober, tapi karena cuma dua hari kita putuskan dari tanggal 2 November,

memang momen ini kita ambil pada waktu change back nya Katolik, nah kan ramai ni dari Jakarta pulang ke Bangka.

Jadi kita berniat untuk meramaikan Kampung Bintang ini,” ujar Pj Walikota Budi Utama, usai berdiskusi dengan warga setempat di Kedai Kopi dan Es Bantet Kampung Bintang, Kamis (24/10/24) siang.

Foto: Pj Walikota Budi Utama sedang Diskusi dengan Masyarakat Kampung Bintang, Kamis (24/10/24).

“Makanya kami buatlah suatu Konsep UMKM fast special edition khusus Chinese Food, karena ada beberapa aspirasi yang meminta untuk tidak dilaksanakan di alun-alun terus-menerus,” lanjutnya.

Yang jelas, tegas Budi, niat dan keinginannya baik. Jika memang nanti masyarakat yang awalnya menolak terkena dampak positif dari keramaian itu, ia meminta warga kampung Bintang lah yang mengajukan ke Pemerintah untuk melaksanakan event itu kembali.

“Ini semua kan ada hikmahnya, jika memang ramai, berdasarkan teorinya, dimana ada keramaian, disitu ada rejeki. Yang jelas niat kita baik, gada macam-macam,” tegasnya.

“Karena bagaimanapun juga saya orangnya komitmen. Jika diminta sekali ya saya turuti, tapi memang masih mau melakukannya, monggo kirim surat ke Pemerintah Kota. Misalnya perkumpulan masyarakat Kampung Bintang meminta kembali atas terlaksananya event ini,” jelas Budi.

Tak hanya itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Bangka Belitung itu juga menjelaskan konsep event tersebut menyediakan konsumsi halal dan non halal. Yang nantinya akan terbagi antara blok halal dan blok non halal, untuk mencegah kekeliruan terhadap masyarakat beragama islam yang datang.

“Chinese food ini halal dan non halal, yang penting Chinese nya lebih dominan. Karena Chinese food ada juga menjual makanan yang halal, seperti itu. Jadi kami bagi bloknya untuk halal dan non halal, jangan di barisan beda, bahaya nanti kita yang keliru,” paparnya.

“Intinya akan ada hiburan barongsai dan sebagainya untuk memeriahkan event ini. Doakan saja semoga berjalan dengan lancar dan sesuai harapan nantinya,” pungkas Budi. (Eka.F)

banner 325x300 banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *