PANGKALPINANG – Hingga kini, tak satu pun baik itu TNI-Polri di Babel maupun Satgas PKH mampu menghentikan dan menindak tegas penambangan timah ilegal di Hutan Lindung Sarang Ikan Lubuk jilid II. Beberapa institusi penegak hukum hingga Satgas PHK bentukan dari Presiden Prabowo pun, tak punya nyali menindak tegas mafia timah ilegal di Sarang Ikan atau familiar dengan sebutan “Sarang Timah Ilegal”.
Padahal, di awal diketahui begitu gagahnya penindakan tambang timah ilegal jilid I di Hutan Lindung Lubuk. Mulai dari Helikopter Puma, Satgas bersenjata lengkap hingga Penerjun Payung diterjunkan ke lokasi Hutan Lindung Lubuk.
Lebih gagahnya lagi, sederet berpangkat
Bintang seperti Menteri Pertahanan, Panglima TNI, Menteri ESDM, hingga Jaksa Agung ikut terjun ke lokasi Hutan Lindung Lubuk. Alih-alih membuat efek jera mafia timah ilegal di Sarang Ikan, justru sebaliknya Sarang Ikan kini dikuasai penuh “Mafia Timah Ilegal”.
“Tambang timah ilegal di Hutan Lindung Sarang Ikan terus jalan, ponton-ponton ilegal bertambah terus. Sekarang ponton ilegal ada sekitar 150 ponton,” kata AN, Senin (8/12/2025).
“ Yang pasti tambang itu ada yang backup,”. ujarnya.
Dilansir berita sebelumnya, tambang timah ilegal di Hutan Lindung Lubuk Kabupaten Bangka Tengah hingga kini terus memperlihatkan kebengisannya. Betapa tidak, tambang timah ilegal di Hutan terlarang itu diketahui beroperasi tanpa henti. Bahkan, hingga kini tak ada satu pun instansi terkait yang mampu menghentikan dan menindak tegas praktik gelap tambang timah ilegal di Hutan Lindung Sarang Ikan Lubuk jilid II. Tutup mata, takut atau sengaja dibiarkan seolah mengisyaratkan ketidakpedulian para petinggi di Negeri Serumpun Sebalai. Hal ini pun tentunya disesalkan salah satu petinggi Satgas PKH Halilintar yang minta namanya untuk tidak dipublish.
“Berita kan terus mas, sentil APH nya, sentil Dinas Kehutanan nya, sentil ESDM nya biar semua bergerak juga,” ujarnya, Sabtu (6/12/2025).
“Wartawan dorong terus, yang di daerah (Pemprov dan Pemda-red) punya kewenangan untuk bergerak, jangan diam saja. Apa tidak malu ilegal di depan mata di diamkan saja,” sesalnya.
Diungkapkannya bahwa para petinggi yang ada di Negeri Serumpun Sebalai tidak selayaknya bungkam, mengetahui adanya praktik gelap tambang timah ilegal di Hutan Lindung Sarang Ikan Lubuk.
“Gunakan kekuatan kalian (wartawan-red) untuk menyentil orang-orang yang seharusnya berbuat tapi justru bungkam seribu bahasa. Nanti kalau semua dikerjakan Satgas PKH ya bubarkan saja instansi terkait yang ada di Babel,” sesalnya lagi.
Sementara itu, Gubernur Babel, Hidayat Arsani, Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman dan Ketua Komisi XII DPR RI dapil Bangka Belitung, Bambang Patijaya nampaknya lebih memilih bungkam ketimbang bersuara lantang. Hingga berita ini ditayangkan, Konfirmasi yang sudah dilayangkan redaksi tak kunjung mendapat jawaban.
Terkait dengan hal ini, Kapolda Bangka Belitung Irjen Pol Viktor T. Sihombing dalam upaya konfirmasi. (red)


















