PANGKALPINANG – Walikota Pangkalpinang, Maulan Aklil yang akrab disapa Molen, resmi dikukuhkan menjadi Bapak Asuh Anak Stunting Kota Pangkalpinang tahun 2023, oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DPPPAKB).
Pengukuhan tersebut dilaksanakan pada acara Pembinaan Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan Pengukuhan Bapak/Ibu Asuh Anak Stunting kota Pangkalpinang tahun 2023, yang dilaksanakan di ruang OR gedung Walikota Pangkalpinang, Kamis (31/8/23) pagi.
“Dengan dikukuhkannya saya (Walikota) menjadi Bapak Asuh Anak Stunting, saya harap ini menjadi perhatian masing-masing untuk semangat mencegah stunting,” kata Molen saat diwawancarai sejumlah wartawan, Kamis (31/8/23) pagi.
Sementara itu, Kepala Dinas DPPPAKB, Agustu Afendi Widyaiswara, mengatakan fungsi dari Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting untuk mencari orang yang peduli dengan anak stunting.
“Fungsi daripada Bapak/Bunda Asuh ini sebenarnya untuk mencari orang (donatur) yang peduli dengan kegiatan penurunan anak stunting di Kota Pangkalpinang. Tidak hanya perorangan, tapi juga bisa lembaga atau dinas. Intinya orang yang berkecukupan” ungkapnya.
Agustu menuturkan, terdapat 50 keluarga beresiko stunting yang diprioritaskan, dari 227 keluarga beresiko.
“Pada tahun 2023 ini, hasil audit kasus stunting kita pada bulan juni kemarin, ada 227 keluarga beresiko. Tapi itu belum terdeteksi stunting. Untuk prioritas kita ada 50 keluarga beresiko,” tuturnya.
“Sekarang kita sudah melakukan intervensi bermacam-macam, pemberian makanan yang bergizi, lalu kita kroscek ke rumahnya apakah rumahnya layak huni atau tidak, jika kepemilikannya sangat jelas akan dibantu menjadi rumah layak huni,” timpalnya.
Tak hanya rumah, jamban juga turut diperhatikan karena, stunting tidak selalu berkaitan dengan asupan gizi. Tapi tempat tinggal menjadi faktor utama yang perlu diperhatikan.
“Kami juga melihat apakah jambannya, agar kita bantu juga supaya jamban itu layak dan sehat. Termasuk Sanitasi air minumnya juga kami perhatikan,” katanya.
“Stunting tidak hanya berbicara tentang asupan gizi, jika dia tinggal di tempat yang kumuh kan percuma. Karena penyakitnya ada di sekitar dia,” tutupnya. (Ek)