PANGKALPINANG – Caleg terpilih dari PDIP, Rustamsyah terancam gagal ‘bersafari’. Mantan wakil bupati Bangka, Tarmizi Saat tersebut ternyata sudah ditetapkan sebagai tersangka pelanggaran UU Pemilu, dalam Pileg 2024.
Tak hanya itu, Rustamsyah berpotensi dijemput polisi, jika tak penuhi panggilan ke 3 dari Bawaslu Kabupaten Bangka.
Berdasarkan informasi yang diterima redaksi Ruud’s Network Cyber (RNC), pada Rabu (3/7/24) petang, Bawaslu memastikan akan melimpahkan perkara dugaan pelanggaran pasal 532 UU Pemilu no 7 tahun 2017 tersebut ke Polisi, berdasarkan surat nomor 044/PP.00.02/K.BB-01/07/2024, tanggal 1 Juli 2024.
Dalam surat yang ditandatangani oleh Sugesti selaku Ketua Bawaslu Kabupaten Bangka tersebut, tak hanya menyebut nama Rustamsyah selaku tersangka yang dipanggil untuk diperiksa, namun ada nama lain yakni Didit Febrian, untuk memenuhi panggilan proses penegakan hukum oleh Gakumdu.
Rustamsyah dan Didit Febrian ditetapkan sebagai tersangka, atas laporan Caleg PDIP nomor urut 10 atas nama Andi Kusuma, yang mengaku menemukan indikasi kecurangan yang diduga didalangi oleh Rustamsyah.
Andi Kusuma yang merasa dirugikan sebanyak 200 suara di Dapil 6 Kabupaten Bangka tersebut kemudian menyampaikan laporannya kepada Bawaslu, dengan nomor laporan 001/LPP/GI/II/2024/BANGKA.
Laporan ini kemudian dilanjutkan dengan laporan bernomor 006/LP/GI/II/2024/BANGKA, hingga laporan ke tiga dengan nomor 010/LP/GI/II/2024/BANGKA.
Kepada redaksi RNC, Andi Kusuma mengatakan bahwa langkah hukum merupakan hak yang harus diambil nya sebagai pertanggungjawaban terhadap konstituen. Pendatang baru dalam Pileg 2024, memilih PDIP sebagai kendaraan politiknya.
Namun proses tersebut diduga diciderai oleh kecurangan yang diduga dilakukan oleh oknum caleg PDIP nomor urut 5 atas nama Rustamsyah.
“Konstituen begitu antusias menitipkan amanatnya lewat pilihan terhadap saya. Ini harus menjadi tanggung jawab moral. Oleh karenanya saya perjuangkan lewat cara-cara yang diatur oleh UU Pemilu nomer 7 tahun 2017,” kata Andi Kusuma kepada redaksi.
“Karena saya menemukan indikasi kecurangan yang menggembosi perolehan suara saya hingga 200 suara,” tegasnya.
Terpisah, Ketua Bawaslu Kabupaten Bangka Sugesti membenarkan bahwa masalah ini masih dalam proses penanganan.
“Sebelumnya memang saudara Didit Febrian dan Rustamsyah kami panggil untuk dimintai keterangan, pada saat itu masih dalam proses penanganan oleh Gakumdu, namun mereka mangkir tak hadir menitipkan pesan lewat salah satu Panwascam kita dibelinyu saudara Fauzan,” ucap Sugesti, Kamis (05/07/24).
“Saya akan teruskan persoalan ini ke divisi P3S (Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Pemilu) dibawah naungan Kordiv P3S Fega Erora, dan kita akan panggil kembali yang bersangkutan,” tuturnya.
Sementara Rustamsyah dan Didit hingga berita ini diturunkan belum merespon konfirmasi dari redaksi. (RNC)