SUNGAILIAT – Proyek belanja modal pembangunan unit sekolah baru (USB) sekolah menengah atas (SMA) Negeri 2 Sungailiat, Kabupaten Bangka yang saat ini dikerjakan oleh CV Ilham Lestari, terkesan sangat mengabaikan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
Bahkan, terlihat beberapa pekerja yang dengan sengaja melepas baju kaosnya (telanjang dada). Padahal pekerja wajib memenuhi alat pelindung kerja dan alat pelindung diri, saat membangun bangunan.
Contohnya topi pelindung, pelindung mata, tameng muka, rompi dan safety lainnya. Hal ini malah sangat berbanding jauh dengan penampilan yang ada di lapangan.
Saat berada di lokasi pekerjaan, wartawan-red juga hanya menemukan satu pengawas. Yakni pengawas logistik atau pengawas barang.
Dikatakan Arlan selaku pengawas logistik, jika pengawas dari inspektorat kabupaten Bangka sedang menunaikan ibadah sholat.
“Iya, saya cuman sendiri disini sebagai pengawas. Tadi ada pengawas dari inspektorat, tapi ini gak tau kemana. Mungkin lagi sholat,” kata Arlan kepada wartawan, sekitar pukul 14.13 WIB.
Tak hanya terkesan mengabaikan K3, proyek dengan pagu Rp.7,349 miliar (Tujuh miliar tiga ratus empat puluh sembilan juta rupiah) itu juga hanya menyediakan satu unit alat berat, berupa excavator mini.
Padahal, tertera dalam dokumen spesifikasi peralatan kontruksi, bahwa harus menyediakan satu unit excavator kapasitas minimal 120 Hp (maximal 150 Hp), dua unit excavator mini kapasitas minimal 35 Hp (maximal 50 Hp), tiga unit dump truck dan tiga unit concrete mixer.
Akan tetapi, tidak satupun spesifikasi peralatan kontruksi dari kesepakatan itu yang terpenuhi. Bahkan tidak terpantau satupun mobil dump truck yang terparkir di sana.
Hingga berita ini diterbitkan, wartawan terus mengupayakan konfirmasi dengan dinas terkait di Provinsi Bangka Belitung dan juga pihak kontraktor pelaksana proyek. (Eka)
Eksplorasi konten lain dari Media Informasi Bangka Belitung
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.